Pelajaran dari seorang bunda....
oleh: Novi Candra (
novicandra19@yahoo.com)
Beberapa hari yg lalu di saat penat, lelah dan bosan datang bersamaan ...seperti biasanya anak-anakku aliya, jaeza dan soura melakukan aktivitas yang ..heboh..kebetulan sudah hampir 2 minggu ini mereka libur...aduhhh rumah berganti-ganti fungsi jadi dapur., arena bermain, kapal pecah...hehehe tahu sendiri khan..mereka berlari ke sana-ke mari, ..membawa perkakas alat-alat bermain ke sana ke mari, bertengkar, berebut barang...menangis..sehingga waktu yg rasanya sangat nyaman utk beristirahat membuatku bersabar utk meladeni mereka...kadang tiba-tiba muncul rasa ingin marah dan frustasi ..sampai kemudian tiba-tiba aku teringat sebuah pengalaman....
waktu itu tepatnya kapan aku lupa, di sebuah parent session yg waktu itu ku fasilitatori..seperti biasanya para orangtua (yg biasanya kebanyakan ibu-ibu) kuberi kesempatan utk mengenali putra-putri mereka. Selain utk melakukan assessment juga utk me'release' perasaan yg dimiliki org tua. Mulailah para ibu menceritakan anak-anaknya.
" anak saya itu usillll banget bu, nggak bisa diem..lompat sana lompat sini..saya sampai capek mmperingatkannya,"kata seorang ibu.
Ibu lain menimpali," iya.,ya anak-anak sekarang memang susah diatur...saya sampai stress sendiri ngerasain mereka. saya suka nggak ngerti apa maunya. rumah sudah diatur rapi ehhhh diobrak abrik lagi..
Suasana semakin rame...seorang ibu juga bercerita," saya suka khawatir saja kalau mereka terlalu nggak terkontrol sikap dan perilakunya selain merugikan mereka sendiri juga bisa membuat kondisi rumah kacau...ayahnya sering ngamuk-ngamuk kalau pulang kondisi rumah kacau. Seorang ayah menimpali," iya bu..kadang kalau tidak sabar saya juga memukul mereka karena susah diberi tahu...
semua sudah mengemukakan 'uneg-unegnya' tinggal seorang ibu yg sedari tadi sabar terdiam dan hanya mendengarkan. Kemudian saya bertanya kepada bunda tersebut,: bunda ..saya lihat belum mengemukakan sesuatu, ada yg ingin dikemukakan bunda...???
Bunda tersebut hening sesaat...suasana yg tadi ramai menjadi sedikit hening karena menunggu kata-kata dari sang bunda..namun bukan kata-kata yg keluar justru kami melihat air mata meleleh di wajah sang bunda.
Pelan-pelan bunda tsb mulai berbicara terbata" Kalau saya boleh meminta, saya akan meminta anak saya sehat seperti anak-anak bunda-bunda lain sehingga dia bisa berlari bebas, bisa bermain bebas dan menikmati masa kecilnya dengan riang gembira...namun demi mendengar bunda bunda lain tadi bercerita saat ini saya bersyukur dengan kondisi anak saya...walaupun dia cacat dan hanya di kursi roda dengan keterbatasan pendengaran dan bicara..ternyata dia mampu berbuat sesuatu yg anak-anak lain susah utk melakukannya yaitu duduk tenang dan gampang diatur....dulu saya berpikir kalau boleh meminta...saya akan meminta anak saya sehat walaupun akan merepotkan karena banyak tingkah dan polah...saya...(ibu itu tdk dapat meneruskan lagi kata-katanya) dan akhirnya.dia .berkata..terima kasih...terima kasih..
hening........
dan tanpa terasa ...air mata kita meleleh tidak kuasa merasa gemuruh di nurani..
betapa malunya kita semua ...yg telah dianugerahi anak-anak yg sehat namun tidak pandai mensyukurinya...
Alhamdulillah dapat belajar dari bunda tersebut...
Hari ini akhirnya....aliya, jaeza dan soura..bermainlah nak...
nikmati masa anak-anakmu yg tidak akan kau lewati lagi..
Bunda juga akan menikmati masa-masa merawat dan menemani kalian di usia anak-anak kalian
Untuk sejenak biarlah rumah terlihat berantakan
Untuk sesaat biarlah terdengar tangisan dan seruan kalian..
biarlah kunikmati ....
Syukur yang teramat sangat utk anugerah terindah dariMu ya Allah
Utk seluruh bunda dan orangtua di dunia
April, 2010
Melbourne, Australia
--------------------