SMP GOYOBOD
Munculnya banyak bantuan berupa bantuan Block grand ke sekolah saat ini tidak menjadi lebih bergairah bagi para personil sekolah menengah pertama Goyobod. Hal ini dikarenakan adanya berbagai hal yang dirasakan oleh personil sekolah, khususnya para guru, sebagai suatu hal yang tidak adil. Di satu sisi, sekolah mendapatkan bantuan yang cukup besar yakni Rp 50.000.000,00 untuk satu tahun ajaran, tetapi di sisi lain, para guru tidak dilibatkan dalam berbagai program yang dirancang oleh kepala sekolah. Kepala sekolah sendiri baru ditugaskan di sekolah yang bersangkutan selama delapan bulan. Dalam persepsinya, tidak semua guru menyambut baik kepemimpinan kepala sekolah, terutama para guru senior.
Kepala sekolah mengungkapkan bahwasanya melibatkan banyak orang untuk kegiatan tidak menjadi lebih efektif, tetapi malah menjadi lebih rumit, bahkan banyak konflik. Demikian persepsi kepala sekolah. Berbeda dengan persepsi guru yang mengungkapkan bahwasanya yang menyebabkan konflik dan ketidakgairahan mereka dalam bekerja di sekolah karena mereka tidak/kurang dilibatkan dalam berbagai hal yang strategis, seperti dalam hal program blok grant ini. Perbedaan persepsi ini tidak terselesaikan dengan sendirinya, bahkan menjadi semakin runcing karena tidak adanya upaya penyelesaian. Dalam anggapan kepala sekolah, membahas hal tersebut dalam rapat akan menyusahkan penyelesaian pekerjaan yang diembankan dalam program block grant ini, karena kepala sekolah telah berpengalaman dengan perilaku para guru yang sering ingin ikut terlibat dalam program-program yang dikategorikan ada dananya, sedangkan program yang tidak didanai/kecil dananya tidak menjadi persoalan bagi para guru, demikian anggapan kepala sekolah terhadap para guru.
Dalam persepsi guru, adanya rapat untuk membahas bersama berbagai masalah sekolah menjadi sangat urgen untuk kemajuan sekolah. Dua kondisi (perbedaan anggapan antara guru dan kepala sekolah) tersebut menjadi tidak menyenangkan baik bagi kepala sekolah, para guru, maupun staf sekolah, termasuk yang dirasakan para siswa dan orang tua siswa. Sehingga apabila ada hal-hal sepele yang tidak nyaman menjadi hal yang besar. Misal ketika tidak tersedia teh celup bagi guru, para guru berkomentar dan lebih jauh dari itu mengangap ini adalah kegagalan kepemimpinan kepala sekolah.
Jika Anda diposisikan sebagai seorang ahli di bidang Administrasi Pendidikan dengan keahlian di bidang Perilaku Organisasi dan diminta untuk menganalisis masalah dan memecahkannya, maka Anda akan melakukan serangkaian kegiatan. Uraikan kegiatan tersebut dengan menjawa tiga pertanyaan di bawah ini!
Pertanyaan:
1.Apa masalah yang dihadapi dalam kasus di atas?
2.Apa penyebab dan dampak dari masalah tersebut?
3.Bagaimana pemecahan masalah tersebut dari sisi teori motivasi, teori dinamika kelompok, dan iklim organisasi? uraikan dengan jelas!
Jawaban dikirim lewat message di facebook paling lambat selasa, 10 November 2009 pukul 20.00.
Selamat berjuang.....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar