Mungkinkah Indonesia bangkit pada tahun 2020?

Senin, 03 Agustus 2009

Pilihan Hidup

Oleh: Cepi Triatna, M.Pd.

Menarik sekali ketika kemarin bertemu dengan seorang teman yang kemudian mengungkapkan bahwa katanya "orang-orang akan mulai konsern/khusu beribadah manakala mereka dalam kondisi mapan, sedangkan apabila masih memikirkan banyak hal tentang pemenuhan resiko keluarga, mana mungkin bisa khusu ibadah", begitulah sekilas ucapannya.
Sekilas apa yang diucapkan teman ini seperti benar, karena mana mungkin bisa khusu ibadah, semisal sholat kalau ketika sholat kita malah mendengar anak-anak menangis karena ingin makan atau sesuatu yang kita (orang tua) tidak mampu memenuhinya. Namun demikian, dalam hal itu kita juga harus waspada, bahwasanya konsernnya/khusunya atau tidak konsernnya/khusunya kita dalam ibadah itu merupakan pilihan hidup. kaya atau miskin harta tidak menjamin orang seseorang menjadi orang yang getol ibadah. "bukankah orang yang sering ke diskotik/dugem adalah mereka yang berduit", mana mungkin sekelas penghasilan buruh masuk ke diskotik untuk mencari hiburan?".
Wahai diri dan tuan-tuan sekalian, sesungguhnya Alloh adalah Tuhanku Yang Maha Adil, Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang terbaik bagi semua makhluk. Tidak ada yang dikategorikan tidak terbaik dari semua kejadian yang ada, karena Alloh memiliki sifat Maha Rahman dan Raahim. Tinggalah kita yang berusaha menyempurnakan niat dan ikhtiar kemudian berserah diri dengan apa yang terjadi. Itu semua bagian dari pilihan hidup kita. Ingatlah Alloh SWT mengingatkan dalam Surah Al Baqarah 2:286
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya"
Wahai tuan-tuan sekalian yang mengenal penulis, Mohon maaf atas segala hal yang tidak berkenan selama ini dari sikap dan perilaku penulis. Ke depan semoga kita semua mendapatkan hidaya dan inayah kepada jalan yang lurus dan dapat memilih jalan yang lurus walaupun banyak rintangannya, dari pada jalan yang menyimpang yang banyak dihiasi oleh kesenangan duniawi.
Kepada istri dan anak-anakku, semoga kalian semua menjadi hamba yang dimuliakan Alloh dengan Islam.
Wallohu a'lam bishawab.

Tidak ada komentar: