Mungkinkah Indonesia bangkit pada tahun 2020?

Senin, 07 Desember 2009

Bahan UTS MK Inovasi Pendidikan

UJI COBA KEMAMPUAN INOVASI PENDIDIKAN

Petunjuk:
1. “Uji coba kemampuan Inovasi Pendidikan” merupakan bagian dari perkuliahan pada Mata Kuliah Inovasi Pendidikan. Tujuan kegiatan ini adalah mengetahui sejauhmana posisi mahasiswa (S1) PGSD memiliki sensitivitas, kreativitas dan kerangka pemecahan masalah dalam dunia pendidikan, khususnya dunia pembelajaran.
2. Uji coba kemampuan dilakukan dengan memecahkan kasus yang dihadapi langsung oleh mahasiswa ketika melakukan pembelajaran di SD. Uji coba ini menjadi bagian dari penilaian akhir.
3. Jawaban diketik dalam bentuk file MS Word dan dikirim ke facebook atas nama “Cepi Triatna”. Jawaban paling lambat diterima pada tanggal 26 Desember 2009.
4. Kriteria keberhasilan anda dalam menjawab adalah: (1) orisinalitas pemikiran berdasarkan pengalaman anda (jika anda copy and paste, Alloh Maha Mengetahui), (2) Ketajaman dalam menganalisis dan memecahkan masalah, (3) Visibilitas (kemudahan untuk diimplementasikannya) inovasi yang diusulkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
5. “ S E L A M A T M E N G U J I D I R I”


KASUS SD SULAEMAN

SD Sulaeman adalah SD swasta yang berada di bawah Sulaeman Foundation. SD ini sudah menghasilkan 10 angkatan lulusan. Sampai saat ini SD Sulaeman sudah berumur 15 tahun. Capaian lulusan menunjukkan kondisi cukup menggembiarakan, dilihat dari angka kelulusan, semuanya (100) lulus UASBN. Demikian halnya dengan prestasi non-akademik anak.
Pada tahun ke-16, kepala sekolah dan yayasan dikagetkan dengan data dari Dinas Pendidikan melalui pengawas sekolah yang mengungkapkan bahwa prestasi SD Sulaeman dilihat dari capaian UASBN pada 3 tahun terakhir berada pada urutan 197, 200, dan 201. Padahal pada awal-awal meluluskan SD Sulaeman berada pada urutan ke-12. Jumlah SD yang ada di kota secara keseluruhan mencapai 400 SD.
Kondisi ini memunculkan reaksi yang cukup keras dari ketua yayasan, kemudian meminta kepala sekolah untuk memperbaiki kinerja kepala sekolah dan guru dalam memberikan layanan akademik. Hasil pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh tim yayasan menemukan bahwa kepala sekolah tidak memberikan pembinaan mengenai bagaimana seharusnya kegiatan belajar mengajar (KBM) dilakukan oleh guru untuk mencapai visi sekolah. dilihat dari guru, kecenderungan guru-guru melakukan KBM degan metode ceramah dan layanannya kelompok tidak individual. Padahal, Sulaeman Foundation memiliki kekhasan dalam upaya pengembangan potensi anak, yaitu “mengembangkan akhlakul karimah dan kemampuan akademik menjadi unggul”. Pembelajaran pun mengacu pada kekhasan tersebut.
Untuk memecahkan hal tersebut, yayasan memerintahkan guru-guru dan kepala sekolah untuk memperbaiki sistem KBM yang ada dengan fokus pada inovasi dalam pembelajaran. Pada akhirnya guru-guru diminta untuk (1) menelaah ulang desain pembelajaran (silabus dan RPP) yang dibuat, (2) memperbaiki metode pembelajaran, dan (3) menganalisis kembali evaluasi pembelajaran. Tiga bulan berjalan setelah yayasan memberikan tiga perintah tersebut, yayasan memantau dan mengevaluasi kembali apa yang diperintahkan. Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi disimpulkan bahwa belum ada perubhan sebagaimana diharapkan, baik pada guru-guru maupun kepala sekolah. Kondisi ini menjadikan pihak yayasan memberikan surat peringatan (SP) kepada guru-guru dan kepala sekolah.

Pertanyaan:
1. Coba anda analisis berdasarkan pengalaman anda sebagai guru SD, mengapa suatu inovasi dalam pembelajaran sulit untuk diwujudkan? Jelaskan!
2. Untuk mewujudkan “akhlakul karimah dan kemampuan akademik anak menjadi unggul”, inovasi apa saja yang harus dilakukan oleh guru dan pihak sekolah? Jelaskan!

Jika anda mendapatkan kesulitan dalam menjawab pertanyaan ini, silahkan berkomunikasi melalui blog atau facebook. Thanks to all.





---oo0oo---

Tidak ada komentar: